Halaman

BAB 40


BAB 40 - Penyebaran Sutra Amitayus


Sang Buddha berkata kepada Maitreya Bodhisattva :

Jika ada umat yang setelah mendengar nama Amitabha Buddha, lalu dengan perasaan bahagia dan gembira merenungkannya, walaupun hanya sekali saja, maka umat itu akan memperoleh manfaat yang sangat besar dan kebajikan yang tak tertandingi.



Maka dari itu, Yang Arya Ajita. Walaupun api besar membakar seluruh alam Trisaharsa Mahasahasra ini, seseorang tetap harus bertekad melewatinya untuk mendengar Sutra ini dengan perasaan bahagia dan penuh keyakinan, lalu menerima dan mengingatnya, membacanya lalu menceritakannya kepada orang lain, serta berlatih menurut Sutra ini.


Mengapa ?


Karena banyak sekali Bodhisattva yang berharap dapat mendengar Sutra ini tetapi tidak memiliki kesempatan.


Jika ada makhluk yang pernah mendengar Sutra ini, maka mereka tidak akan pernah mundur dari tekad mereka untuk mencapai kebodhian.


Oleh karena itu, mereka harus benar-benar yakin kepada kebenaran Sutra ini, menerima dan mengingatnya selalu, membawa dan merenungkannya, serta melaksanakan latihan sesuai ajarannya.


Demi kepentingan semua makhluk, Aku telah membabarkan Sutra ini dan memperlihatkan Amitabha Buddha dan alam Sukhavati beserta isinya kepada mereka, sehingga mereka dapat menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya, dan tidak muncul keraguan saat Aku parinibbana.


Pada masa mendatang, Buddha-Dhamma akan terlupakan. Dengan dasar cinta kasih dan welas asih, Aku khusus menjapa Sutra ini dan membuatnya dapat bertahan 100 tahun lebih lama. Semua makhluk yang mempelajari Sutra ini akan tercapai segala tekadnya.


* * *




Sang Buddha memberitahukan kepada Maitreya Bodhisattva :


Sangat sulit dan sangat jarang dapat melihat dan bertemu dengan seorang Buddha di dunia ini. Kesempatan untuk mendengar ajaran Buddha-Dhamma sangat jarang dan juga sulit diperoleh.


Dhamma Bodhisattva Teragung, termasuk Paramita, juga sulit mendapatkan kesempatan untuk mendengarkannya.


Kesempatan mempraktekkan Dhamma setelah mendengarnya dari orang suci juga sulit didapatkan.


Yang paling sulit dari itu semua adalah meyakini, menjunjung tinggi, menerima dan mengingat Sutra yang telah didengar. Tak ada kesulitan yang lebih sulit daripada itu.


Seperti halnya dengan Dhamma yang telah Aku ajarkan. Sebagaimana ajaran itu dibabarkan, maka begitu juga latihan harus dijalankan. Kalian harus mempercayai dan mengikuti, serta melatih dengannya.


Setelah Sang Buddha membabarkan Sutra ini, para makhluk yang jumlahnya tak terkira tergerak pikiran anuttara samyak sambodhi-nya.


Lagi, 12.000 nayuta manusia memperoleh kesucian Mata Dhamma, 22 koti Dewa dan manusia mencapai tingkat kesucian anagami, dan 80 koti Biksu terpadamkan penderitaannya dan memperoleh kebebasan dari kemelekatan sehingga mencapai tingkat kesucian arahat.


40 koti Bodhisattva mencapai tingkat tekad tak tergoyahkan, menghiasi diri mereka dengan kebajikan agung dan ikrar utama. Pada kehidupan berikutnya mereka akan mencapai penerangan sempurna.



Selanjutnya, alam Trisaharsa Mahasaharsa berguncang secara 6 cara.


Cahaya agung bersinar hingga ke 10 penjuru dunia. 100.000 macam musik bergema secara spontan, dan bunga mandarava yang jumlahnya tak terhitung turun bagai hujan dari langit.


Setelah Sang Buddha membabarkan Sutra ini, seluruh hadirin persamuan agung itu, Maitreya Bodhisattva dan seluruh Bodhisattva yang datang dari dunia di 10 penjuru, bersama-sama dengan sesepuh Ananda dan para Maha Arya lainnya, setelah mendengarkan uraian Sakyamuni Buddha, merasakan suka cita yang mendalam. Mereka kemudian bersikap anjali menghormati Sang Buddha lalu pergi.