BAB 37 - Penampakan Amitabha Buddha dan Alam Sukhavati
Sang Buddha berkata kepada Ananda :
Yang Arya Ananda. Bangkitlah, rapikanlah jubahmu, ber-anjali-lah dan hormatilah Amitabha Buddha. Semua Tathagata dari dunia di 10 penjuru juga memuji dan menyanjung Amitabha Buddha, yang tidak melekat pada apapun dan tanpa halangan.
Lalu Ananda bangkit, membuka bahu sebelah kanannya, berdiri dengan baik, menghadap ke arah barat. Kemudian ber-anjali dan bersujud dengan hormat sambil memohon kepada Amitabha Buddha; Sang Tathagata.
Aku berkeinginan untuk melihat Sang Buddha, tanah suci Sukhavati-nya, dan para Bodhisattva dan Sravaka di sana.
Aku berkeinginan untuk melihat Sang Buddha, tanah suci Sukhavati-nya, dan para Bodhisattva dan Sravaka di sana.
Segera setelah Ananda berucap, Amitabha Buddha memancarkan sinar yang amat terang menderang, menyinari banyak sekali tanah suci Buddha. Gunung Vajra, gunung Raja Semeru, dan semua gunung-gunung berskala besar maupun kecil menjadi berwarna keemasan.
Pancaran sinarnya seperti air yang meliputi bumi pada saat akhir kalpa, pada saat segala sesuatu akan punah, dan yang dapat dilihat hanyalah luapan air besar. Efek cahaya dari pancaran sinar Amitabha Buddha terlihat mirip dengan luapan air besar itu.
Sinar dari para Bodhisattva dan para Sravaka terhalang oleh sinar Amitabha Buddha, karena pancaran sinar Amitabha Buddha adalah yang paling terang, cemerlang dan indah.
Pancaran sinarnya seperti air yang meliputi bumi pada saat akhir kalpa, pada saat segala sesuatu akan punah, dan yang dapat dilihat hanyalah luapan air besar. Efek cahaya dari pancaran sinar Amitabha Buddha terlihat mirip dengan luapan air besar itu.
Sinar dari para Bodhisattva dan para Sravaka terhalang oleh sinar Amitabha Buddha, karena pancaran sinar Amitabha Buddha adalah yang paling terang, cemerlang dan indah.
Saat itu Ananda melihat keagungan dan keindahan dari Amitabha Buddha, bagaikan gunung Raja Semeru dan melebihi ketinggian gunung dari semua dunia. Pancaran sinar hidupnya menyinar pada segala sesuatu.
Semua 4 kelompok murid Sang Buddha di persamuan agung ini melihat Amitabha Buddha dan tanah sucinya, seperti juga para umat di tanah suci Sukhavati itu melihat Sakyamuni Buddha dan murid-muridnya yang berada di dunia Saha ini.
* * *
Semua 4 kelompok murid Sang Buddha di persamuan agung ini melihat Amitabha Buddha dan tanah sucinya, seperti juga para umat di tanah suci Sukhavati itu melihat Sakyamuni Buddha dan murid-muridnya yang berada di dunia Saha ini.
* * *
Sang Buddha bertanya kepada Ananda dan Maitreya Bodhisattva :
Apakah kalian melihat semua perhiasan mustika yang amat menakjubkan yang ada mulai dari tanah hingga ke langit tanah suci Amitabha Buddha itu ?
Ananda menjawab : Ya, Sang Bhagava. Saya melihatnya.
Apakah kalian juga mendengar suara Amitabha Buddha yang sedang membabarkan Dhamma, yang bertujuan untuk menyeberangkan seluruh makhluk yang ada di berbagai dunia menuju Pantai Seberang ?
Ananda menjawab : Ya, Sang Bhagava. Saya mendengarnya.
Para umat yang berada di istana seluas 100.000 yojana persegi, yang terbuat dari 7 mustika, sedang mengadakan puja bakti kepada semua Buddha yang ada di 10 penjuru dunia yang jumlahnya tak terhitung. Apakah kalian melihatnya ?
Ananda menjawab : Ya, Sang Bhagava. Saya melihatnya.
Ada beberapa umat yang terlahir lewat kandungan, hidup di istana seluas 100 hingga 500 yojana persegi. Mereka semua menikmati kebahagiaan seperti yang dirasakan para Dewa yang ada di surga Trayastrimsa.