BAB 33 - Sifat Buruk dan Sifat Baik Bagian Ketiga
Sang Buddha berkata :
Bagian ketiga dari 5 sifat buruk adalah manusia di dunia ini, yang batas usianya begitu singkat, saling bertergantungan satu sama lain, dan keadaan lingkungan hidup mereka mirip antara surga dan bumi.
Di golongan atas adalah para sesepuh bijaksana, kaum bangsawan, para tetua, dan para miliarder.
Di golongan bawah adalah para miskin, kaum hina, para gelandangan, dan kaum tak berpendidikan.
Di golongan atas adalah para sesepuh bijaksana, kaum bangsawan, para tetua, dan para miliarder.
Di golongan bawah adalah para miskin, kaum hina, para gelandangan, dan kaum tak berpendidikan.
Di antara kedua golongan itu terdapat orang-orang berakhlak buruk, jahat dan penuh nafsu. Orang-orang itu terhanyut di dalam hawa nafsu dan kebiasaan yang menyimpangnya.
Serakah dan pelit, mereka malas dan hanya berharap. Selalu mencari sesuatu yang dapat membangkitkan hawa nafsu, memperlihatkan pikiran kotor mereka. Mereka membenci pasangan mereka dan pergi mencari petualangan baru. Mereka menghambur-hamburkan kekayaan keluarga dan melanggar segala tata krama.
Mereka bergabung untuk melakukan pelanggaran hukum seperti penyerangan, pembunuhan dan perampokan. Pikiran jahat mereka selalu mencari mangsa, tidak peduli akan menumpuknya karma buruk. Mereka mendapatkan segalanya melalui perampokan dan pencurian. Untuk menghindari tuntutan hukum, mereka menyembunyikan hasil kejahatannya kepada istri-istri mereka.
Mereka mencari kepuasan untuk badan jasmani, berkhianat kepada rekan sendiri. Manusia, baik yang bermartabat maupun yang hina, membenci mereka, karena mereka dapat membawa masalah dan derita untuk keluarganya. Mereka tidak takut kepada hukum atau larangan lainnya. Mereka bertindak jahat terhadap manusia bahkan setan, dan siang malam tak menjadi halangan. Hingga akhirnya kejahatan terukir di dalam kesadaran terdalamnya.
Oleh sebab itulah terdapat 3 alam sengsara dengan segala penderitaan dan kesengsaraannya yang tiada batas. Orang berdosa berpindah-pindah dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya, selama ber-kalpa-kalpa, tanpa mengetahui kapan akan terbebaskan. Sementara kebebasan sukar diraih, begitupun penderitaannya sukar dilukiskan.
Inilah bagian ketiga dari 5 kejahatan, 5 penderitaan dan 5 kebakaran.
Bagaikan menderita sakit yang amat sangat parah, bagaikan api besar membakar tubuh.
Bila di tengah derita itu seseorang dapat menjaga pikirannya dan sekuat tenaga berbuat kebajikan, tidak berbuat kejahatan, ia akan memperoleh kebebasan, memperoleh jasa-jasa kebajikan, melampaui dunia dan mencapai nibbana.
Inilah bagian ketiga dari 5 sifat buruk.
Bila di tengah derita itu seseorang dapat menjaga pikirannya dan sekuat tenaga berbuat kebajikan, tidak berbuat kejahatan, ia akan memperoleh kebebasan, memperoleh jasa-jasa kebajikan, melampaui dunia dan mencapai nibbana.
Inilah bagian ketiga dari 5 sifat buruk.