Halaman

BAB 31


BAB 31 - Sifat Buruk dan Sifat Baik Bagian Pertama


Sang Buddha menjelaskan :


Bagian yang pertama dari 5 sifat buruk adalah semua makhluk, baik para Dewa maupun manusia yang berbuat segala kejahatan. 


Yang kuat menindas yang lemah, mereka menyakiti, membunuh, dan menelan sesamanya. Mereka sama sekali tidak mengenal kebajikan, hanya tahu berbuat kejahatan tanpa rasa sesal.


Para penjahat menerima hukuman pada kehidupan berikutnya. Keburukan telah tertanam dalam di dalam kesadaran mereka dan sulit dicabut.


Itu jugalah yang menyebabkan adanya orang yang terlahir miskin dan terhina, tersisihkan dan merana. Atau terlahir tuli, buta, bisu atau bodoh. Atau terlahir sebagai penjahat bengis.


Sementara itu, orang yang terlahir bermartabat, terhormat, kaya raya, atau cekatan dan pintar, adalah disebabkan pada kehidupan sebelumnya mereka murah hati dan taat, serta rajin menghimpun jasa-jasa kebajikan dan melatih kesucian.



Walaupun dunia mempunyai sistem hukum dan penegak hukum, para otak jahat sama sekali tidak takut, dan tetap menjalankan kejahatan. Lalu, saat mereka tertangkap, berdasarkan hukum, mereka menerima hukuman yang amat berat dan sulit diringankan.


Pengaruh pengalaman itu berefek kepada kehidupan selanjutnya. Mereka semakin mengganas dan parah. Satu per satu dari mereka masuk ke dalam kegelapan dan mengenakan tubuh baru di kehidupan barunya untuk menjalani siksaan, diseret atas nama hukum.


Oleh sebab itulah terdapat 3 alam sengsara dengan segala penderitaan dan kesengsaraannya yang tiada batasnya. Orang yang berdosa berganti-ganti tubuh, bentuk, dan batas usia. Berapapun batas usianya, baik panjang maupun pendek, ia harus bertanggung jawab, tak ada yang dapat mewakilinya.


Pada saat seseorang menjalankan kehidupan barunya, dan kebetulan musuh-musuhnya juga menjalankan kehidupan baru, maka akan terjadilah pelampiasan dendam yang amat mengerikan.


Selama seseorang belum menyucikan batinnya maka ia tidak akan mampu keluar dari alam sengsara. Ia hanya akan mengarunginya dengan penuh keletihan, dan tak tahu kapan dapat keluar. Kebebasannya sukar diraih, begitupun penderitaannya sukar dilukiskan.


Alam sengsara itu berada di antara surga dan bumi. Walaupun buah karma tidak selalu segera matang, jalan kebajikan dan kejahatan akan silih berganti pada saatnya.


Inilah bagian pertama dari 5 kejahatan, 5 penderitaan dan 5 kebakaran.


Bagaikan menderita sakit yang amat sangat parah, bagaikan api besar membakar tubuh.


Bila di tengah derita itu seseorang dapat menjaga pikirannya dan sekuat tenaga berbuat kebajikan, tidak berbuat kejahatan, ia akan memperoleh kebebasan, memperoleh jasa-jasa kebajikan, melampaui dunia dan mencapai nibbana.


Inilah bagian pertama dari 5 sifat buruk.