Halaman

BAB 29


BAB 29 - Nasihat serius


Sang Buddha berkata kepada Maitreya Bodhisattva beserta seluruh Dewa dan manusia yang hadir :


Sekarang Aku akan menjelaskan kepada kalian semua tentang keadaan masyarakat dunia ini. Orang-orang yang disibukkan oleh kegiatan duniawi akan sulit mencapai kebodhian. Seharusnya manusia hidup dengan penuh kewaspadaan, menghindari segala bentuk perbuatan jahat, serta tekun melakukan kebajikan luhur.


Cinta, kesenangan, jabatan dan harta benda adalah suatu yang tak abadi. Semuanya bukan sumber kebahagiaan, dan pasti akan lenyap.


Pada saat seseorang hidup dalam masa Sang Buddha ada di dunia, ia seharusnya mencurahkan seluruh kemampuan untuk mencapai kebijaksanaan teragung. Dan bagi mereka yang tekad bulat ingin terlahirkan di alam Sukhavati harus melatih kebijaksanaan agung dan mengumpulkan segala jasa-jasa kebajikan.


Manusia seharusnya tidak terhanyut di dalam pemuasan hawa nafsu atau menyimpang dari ajaran dan aturan, agar ia tidak tertinggal jauh di belakang lainnya.


Bila ada di antara kalian yang memiliki pertanyaan seputar Sutra ini, silakan bertanya kepadaKu, akan Kujelaskan.

* * *


Maitreya Bodhisattva berlutut kepada Sang Buddha dan berkata :

Sang Buddha dihormati semua makhluk dikarenakan semangatNya yang luar biasa. Ucapannya pun demikian benar dan mulia. Setelah mendengar DhammaNya, kami semua pasti akan meyakini dan melaksanakannya.


Dengan cinta kasih dan welas asih, Sang Buddha menunjukkan Jalan Utama. Jalan yang telah membebaskan banyak umat dari keduniawian. Tiada seorang pun yang gagal memahami makna Dhamma yang dibabarkan Sang Buddha.


Dengan penuh cinta kasih, para Dewa, manusia dan makhluk apapun semuanya Buddha bebaskan dari kecemasan dan penderitaan. Nasihat dari Buddha semuanya amat mendalam dan luhur.


Beliau mampu mengetahui semua peristiwa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang, dan masa mendatang dari 10 penjuru dunia tanpa halangan.


Manusia mampu memperoleh pembebasan diri adalah dikarenakan jasa-jasa Sang Buddha yang rela mencapai kebuddhaan dengan susah payah, lalu mengajari mereka jalan menuju kebodhian.


Kemurah-hatianNya dipancarkan untuk semua makhluk, dan jasa-jasaNya begitu agung. Pancaran sinar agungNya tak berujung, dan membuka lebar-lebar pintu nibbana. Dia senantiasa mendidik, menyucikan, menasihati, menjelma, dan memberi inspirasi kepada semua makhluk yang berada di 10 penjuru.


Sang Buddha adalah Raja Dhamma yang dihormati melebihi semua jenis manusia suci. Guru para Dewa dan manusia. Ia menuntun mereka agar mencapai pencerahan sesuai tekad mereka masing-masing.


Kita sekarang hidup satu masa dengan Sang Buddha, bahkan mendapatkan pengarahanNya tentang Amitabha Buddha. Semua yang mendengarkannya pasti akan mengerti secara luas dan mendalam.


* * *



Sang Buddha berkata kepada Maitreya Bodhisattva :

Yang Arya Ajita. Betul sekali perkataanmu. Menghormati seorang Buddha merupakan suatu perbuatan bajik yang tiada taranya. Memerlukan waktu yang sangat lama sekali untuk menanti kehadiran seorang Buddha lahir di dunia.


Sekarang Aku mencapai anuttara samyak sambuddha dan membabarkan Dhamma di dunia ini, mengajari jalan-jalan pencapaian kebodhian, merusak jala-jala keraguan, mencabut akar-akar nafsu dan keinginan, dan menghancurkan segala sumber derita, dan Aku tanpa hambatan mengarungi 3 alam sengsara.


Dengan segala kebijaksanaan, Aku mengajarkan intisari Jalan Utama serta menjelaskannya sejelas-jelasnya. Aku memasuki 5 alam kehidupan dan menyeberangkan semua yang belum mampu mencapai Pantai Seberang, mendorong mereka agar mampu berjalan di Jalan Utama untuk keluar dari derita dan masuk ke nibbana.


Yang Arya Ajita. Engkau telah menapaki Jalan Bodhisattva selama banyak kalpa yang tak terkira. Sudah amat lama sekali semenjak engkau pertama kali menyatakan ikrar ingin menyelamatkan umat manusia.


Engkau semenjak mencapai tingkat Bodhisattva hingga menjadi Buddha dan parinibbana nanti akan menyelamatkan banyak makhluk yang tak terhitung jumlahnya.


Yang Arya Ajita. Engkau, para Dewa dan manusia di 10 penjuru dunia, dan juga 4 kelompok muridKu telah melalui 5 kelompok alam sejak masa yang tak berawal.


Kecemasan, penderitaan dan kesengsaraan kalian tak terlukiskan. Hingga pada kehidupan sekarang ini kalian masih belum dapat menghentikan perputaran roda hidup-mati kalian. Akan tetapi, amat membahagiakan dan mengagumkan bahwa kalian semua mempunyai kesempatan bertemu dengan seorang Buddha dan mendengarkan Dhammanya, serta mendengar tentang Amitabha Buddha. Aku amat bersimpati pada kalian.



Kalian pasti sudah lelah menghadapi derita kelahiran, usia tua, sakit, dan kematian, apalagi dibaluti kekotoran batin, semuanya itu tiada yang menarik. Adalah bijaksana bila kalian bersungguh-sungguh melatih diri dengan upaya yang tepat, seperti menanam bibit karma baik, menyucikan hati dan pikiran, dan selalu mawas diri dalam berbicara maupun bertindak.



Apabila seseorang sudah berhasil melatih diri, maka sepatutnya ia menolong orang lain. Orang yang berharap dapat maju dengan penuh semangat, haruslah mengembangkan akar kebajikannya.


Walaupun seseorang telah berusaha keras seumur hidupnya, namun itu hanya seperti sekejap saja bila dibandingkan dengan batas usia di tanah suci Amitabha Buddha. Orang itu akan menikmati kebahagiaan yang tak terbatas setelah terlahir di tanah suci Amitabha Buddha.


Seseorang seharusnya hanya bertindak sesuai kebajikan agar dapat keluar dari roda kelahiran-kematian, tiada lagi sumber derita seperti keserakahan, kebencian dan kebodohan. Batas usia kehidupan menurut kemauannya, mulai dari 1 kalpa, 100 kalpa, 1.000 kalpa, atau 10.000 kalpa. Kebebasan dan ketenangan batin seseorang hanya setingkat di bawah keadaan nibbana.


Kalian seharusnya berusaha dengan keras agar mencapai keberhasilan yang memuaskan. Keragu-raguan dan penyesalan merupakan pikiran yang salah, yang mana hal itu akan menyebabkan seseorang terlahir di daerah terpelosok di alam Sukhavati. Di daerah itu, seseorang akan menjalani penderitaan di dalam istana 7 mustika selama 500 tahun.


* * *



Maitreya Bodhisattva berkata :

Setelah mendengar nasihat mulia dari Sang Bhagava, kami pasti akan melatih dan mempelajarinya sesuai dengan ajaran Buddha. Kami semua menerima dan mempercayainya tanpa keragu-raguan.