BAB 18 - Kolam-kolam Mustika
Lagi, Yang Arya Ananda. Baik di dalam maupun di luar bangunan-bangunan itu terdapat kolam-kolam teratai (Padma), diameternya mulai dari 10 yojana, 20 atau 30 hingga 100.000 yojana. Semua bentuk, luas, dan kedalaman kolam-kolam itu sebanding.
Kolam-kolam tersebut dipenuhi dengan air yang bersifat 8 sifat Kebajikan, suci dan harum, manis seperti madu. Dasar kolam emas ditutupi hamparan pasir perak. Dasar kolam perak ditutupi hamparan pasir emas.
Dasar kolam Kristal ditutupi hamparan pasir lazuardi. Dasar kolam lazuardi ditutupi hamparan pasir Kristal. Dasar kolam bunga karang ditutupi hamparan pasir ambar. Dasar kolam ambar ditutupi hamparan pasir bunga karang. Dasar kolam indung mutiara ditutupi hamparan pasir akik.
Dasar kolam akik ditutupi hamparan pasir indung mutiara. Dasar kolam giok putih ditutupi hamparan pasir emas ungu. Dasar kolam emas ungu ditutupi hamparan pasir giok putih.
Terdapat juga kolam yang terbuat dari 2, 3, bahkan 7 macam permata. Di sekeliling kolam-kolam itu tumbuh pohon-pohon cendana yang berdaun lebat dan berbunga subur. Wangi pohon cendana itu menyebar ke seluruh alam Sukhavati.
Dasar kolam Kristal ditutupi hamparan pasir lazuardi. Dasar kolam lazuardi ditutupi hamparan pasir Kristal. Dasar kolam bunga karang ditutupi hamparan pasir ambar. Dasar kolam ambar ditutupi hamparan pasir bunga karang. Dasar kolam indung mutiara ditutupi hamparan pasir akik.
Dasar kolam akik ditutupi hamparan pasir indung mutiara. Dasar kolam giok putih ditutupi hamparan pasir emas ungu. Dasar kolam emas ungu ditutupi hamparan pasir giok putih.
Terdapat juga kolam yang terbuat dari 2, 3, bahkan 7 macam permata. Di sekeliling kolam-kolam itu tumbuh pohon-pohon cendana yang berdaun lebat dan berbunga subur. Wangi pohon cendana itu menyebar ke seluruh alam Sukhavati.
Di permukaan air di dalam kolam-kolam itu banyak tumbuh berbagai jenis bunga teratai, seperti utpala, padma, kumada, dan pundarika. Semuanya memancarkan beraneka sinar berwarna-warni.
Saat para Bodhisattva dan Sravaka masuk ke dalam kolam teratai itu, jika ada yang ingin ketinggian air merendam kedua kakinya, akan segeralah airnya merendam kedua kakinya. Jika ada yang ingin air meninggi hingga ke lututnya, akan segeralah air meninggi hingga merendam lututnya.
Jika ada yang ingin airnya merendam sampai ke pinggangnya, akan segeralah air meninggi hingga merendam pinggangnya. Jika ada yang ingin airnya merendam sampai ke lehernya, akan segeralah air meninggi hingga merendam lehernya.
Apabila ada yang ingin badannya disiram dengan air itu, maka airnya akan bagaikan air terjun dan terus menerus menyiramkan air segar ke seluruh badannya. Setelah mandi, jika ada yang menghendaki airnya kembali pada semula, segeralah air tersebut terlihat tidak berbeda dengan sebelumnya.
Temperatur dari air kolam teratai dapat diubah-ubah sesuai keinginan, ingin dingin atau hangat. Barangsiapa yang pernah mandi di kolam teratai itu, pastilah ia akan merasa badannya amat enak, sehat dan semangatnya demikian menyala, juga segala kekotoran batin hilang total.
Lagi, Yang Arya Ananda. Air di dalam kolam teratai itu, demikian jernih, murni, dan sulit dilihat, hanya terlihat butiran-butiran pasir dari berbagai permata bercahaya kilau kemilau di dasar kolam, walaupun kedalamannya kolam demikian dalam hingga tak terhingga pun dapat terlihat dasarnya.
Lagipula pada setiap kolam terdapat banyak saluran air laksana sungai permata yang indah. Air di dalam sungai itu mengantar air dari kolam yang satu ke kolam yang lainnya, kemudian airnya mengalir dan kembali ke asalnya. Pergerakan airnya tenang sekali, tidak begitu cepat juga tidak begitu lambat.
Aliran itu selalu mengeluarkan suara yang amat merdu. Suaranya mengumandangkan berbagai ajaran Buddha yang bermanfaat untuk para umat di tanah suci itu. Siapapun dapat mendengarkannya suara yang menerangkan Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Ada juga suara-suara yang mengumandangkan ketenangan (Aranyaka), kekosongan (Sunya), ketanpa-akuan (Anatman), cinta kasih (Maha Maitri) dan belas kasih (Maha Karuna), ketentuan pelaksanaan Bodhisattva (Paramita), 10 kekuatan Buddha (Dasabalani), daya tanpa ketakutan (Abhaya), Dhamma tanpa kesamaan (Avenika Dhamma), daya gaib dan kebijaksanaan (Sarva Abhijna Mati), tanpa perbuatan (Anabhisamskara), penciptaan (Abhava), kemusnahan (Anirodha), menetapkan batin pada nibbana (Anutpattikadhammaksanti), hingga suara-suara yang menerangkan wisuda secara kerajaan (Abhisekabhumipratilambha), dan lainnya.
Suara-suara yang bermanfaat itu didengar sesuai dengan bakat dan keinginan si pendengar agar dengan hati yang riang gembira mereka dapat menerima Dhamma yang mengajarkan keluhuran, pelepasan nafsu, dan nibbana. Dengan kekuatan Triratna, ketanpa-takutan, Dhamma tanpa kesamaan, serta dengan petunjuk dan kebijkasanaan dari para Bodhisattva dan Sravaka.
Suara-suara yang bermanfaat itu didengar sesuai dengan bakat dan keinginan si pendengar agar dengan hati yang riang gembira mereka dapat menerima Dhamma yang mengajarkan keluhuran, pelepasan nafsu, dan nibbana. Dengan kekuatan Triratna, ketanpa-takutan, Dhamma tanpa kesamaan, serta dengan petunjuk dan kebijkasanaan dari para Bodhisattva dan Sravaka.
Yang Arya Ananda. Ketahuilah, di tanah suci Amitabha Buddha tidak ada nama-nama 3 alam sengsara, yang ada hanya suara yang merdu didengar. Maka itu, tanah suci itu dinamakan Sukhavati atau Alam Kebahagiaan Tertinggi.