Halaman

BAB 15


BAB 15 - Pohon Bodhi Pada Mandala Amitabha Buddha


Lagi, Yang Arya Ananda. Pohon Bodhi yang berada di mandala milik Amitabha Buddha tingginya 4 juta yojana. Batangnya berdiameter 5 ribu yojana. Dahan dan dedaunannya mencapai diameter 200 ribu yojana.


Pohon Bodhi itu diciptakan oleh Amitabha Buddha dengan berbagai permata dan disertai dengan Raja permata seperti Candramani dan Sagaracakradharamani.


Setiap ujung ranting pohon Bodhi itu digantungkan dengan untaian manikam (Keyura Mustika), dan dapat memancarkan ratusan juta sinar yang dapat berubah-ubah warna. Amat terang dan dapat memancar hingga jarak yang jauhnya tak terhingga.


Jaring-jaring mustika yang amat halus dan berkilau itu dibentangkan selapis demi selapis di seluruh puncak pepohonan mustika. Jaring-jaring mustika itu dapat mengeluarkan suara Buddha-Dhamma yang menakjubkan saat diterpa angin sepoi-sepoi. Nadanya dapat terdengar hingga berbagai tanah suci Buddha yang berada di 10 penjuru.


Makhluk yang dapat mendengarnya akan mencapai batin tak tergoyahkan, taat pada Buddha-Dhamma tanpa mungkin mundur lagi. Bahkan, walaupun mereka belum mencapai kebuddhaan, mereka sudah pasti akan terbebas dari penderitaan.


Mata mereka akan mampu melihat segala sesuatu, telinga mereka akan mampu mendengar segala jenis suara, hidung mereka akan mampu mencium segala macam aroma, lidah mereka akan mampu merasakan segala rasa, tubuh mereka akan mampu menyentuh segala cahaya, dan pikiran mereka akan mampu menangkap segala objek tak terbentuk. Ke-enam indera mereka akan menjadi begitu murni dan luar biasa tanpa halangan.



Yang Arya Ananda. Ketahuilah, apabila para Dewa dan manusia yang berada di alam Sukhavati melihat pohon Bodhi yang demikian menakjubkan, segeralah mereka memperoleh 3 jenis Dhammaksanti.


Pertama,
Ghosanaguta Dhammaksanti : mengerti makna Dhamma dengan mendengarkannya.


Kedua,
Anulomiki Dhammaksanti : jiwa dan raga menjadi lembut.


Ketiga,
Anutpattika Dhammaksanti : batin seimbang tanpa melekat pada sesuatu.



Semua pencapaian itu adalah berkat kekuatan batin disertai dengan kekuatan Ikrar Agung, pelaksanaan Ikrar Agung, kemurnian Ikrar Agung, keteguhan Ikrar Agung, serta keutamaan Ikrar Agung dari Amitabha Buddha.