BAB 13 - Makhluk Suci Yang Tak Terkirakan Banyaknya
“Lagi, Yang Arya Ananda. Jumlah para Bodhisattva, Sravaka yang berada di tanah suci Amitabha Buddha juga tidak dapat diperkirakan. Mereka semua telah menguasai berbagai Dhamma secara mendalam, serta kemampuan luar biasa lainnya. Mereka dengan kekuatan batinnya dapat meletakkan seluruh dunia di dalam genggaman mereka.”
Sang Buddha berkata kepada Ananda :
“Yang Arya Ananda. Para Sravaka dan Bodhisattva yang menghadiri persamuan agung pertama di tanah suci Amitabha Buddha, jumlahnya sungguh sulit diperhitungkan dengan ilmu matematika.
Seandainya terdapat ratusan juta koti manusia yang seperti Maha Maudgalyayana, dalam waktu selama asamkheya kalpa hingga mereka semua mencapai parinibbana, mereka menghitung jumlah hadirin tersebut. Mereka tidak akan mampu mengetahui jumlahnya yang pasti. Jumlah yang hadirinnya boleh diumpamakan sebuah samudera yang amat luas.
Seandainya terdapat ratusan juta koti manusia yang seperti Maha Maudgalyayana, dalam waktu selama asamkheya kalpa hingga mereka semua mencapai parinibbana, mereka menghitung jumlah hadirin tersebut. Mereka tidak akan mampu mengetahui jumlahnya yang pasti. Jumlah yang hadirinnya boleh diumpamakan sebuah samudera yang amat luas.
Seandainya, seseorang memotong rambutnya menjadi 100 bagian, setiap bagian rambutnya dikaitkan dengan setetes air laut. Bagaimana pikirmu ? Berapa banyakkah tetesan air laut yang terkumpul dari seluruh rambut orang itu ? Apakah tetesan air itu lebih banyak dibandingkan dengan air samudera itu ?”
Ananda menjawab Sang Buddha :
“Sang Bhagava, menurutku jumlah tetesan air yang dikumpulkan dengan potongan rambut orang itu tidak sebanding dengan laut tersebut. Hal itu tak dapat dihitung dengan alat penghitung atau diumpamakan dengan perkataan yang tepat.”
Kemudian Sang Buddha berkata kepada Yang Arya Ananda :
“Maka dari itu, Yang Arya Ananda. Kepintaran dari Maha Maudgalyayana yang hendak mengetahui jumlah dari para Bodhisattva dan Sravaka yang berkumpul di persamuan agung yang pertama di Tanah Suci Amitabha Buddha itu tidak mudah.
Walaupun mereka telah menggunakan waktu hingga ratusan juta koti nayuta kalpa. Hanya jumlah tetesan air yang dikumpulkan oleh rambut orang itu saja yang dapat diketahui. Yang tidak dapat mereka ketahui adalah jumlah air samudera itu.”